Soup Mirza
kami menyeduh dalam
diri dalam satu rendaman nisbi,
kami terangkat
seperti hangat pelukan dini hari. bibirmu
yang menggantung
merah sihir, menyentuh belulang kami
yang puntir.
sesaplah, sebelum bismillah penyap
dan kehabisan sedap.
kami akan bahagia melapangkan
kenyangmu, melamakan
tahan ususmu, melumbungi
lambungmu. kita
berpisah, hanya dalam darah
yang gagal menemui
DNA.
Marpoyan Damai 2015