Puisi-Puisi Chairul Sujan
Rotasi Hidup
Siang terlewat dalam kepenatan jiwa
Malam ditelusuri dengan kesunyian hati
Dosa megikuti pada gumpalan pekat sepi
Isak sesak meremas persendian raga
Bukalah pertanyaan pasti yang tersembunyi
Langsir matahari tak sampai
Dalam bulir bulir waktu
Berkejaran rasa, menjelma menjadi alunan saksi
Tanpa harapan, tiada tujuan kepastian
Melangkah dalam kehampaan
tertulis kekal
Kebahagian semu berkejar kejaran
Bersama nyayian tanpa makna
Tertawa lepas diatas altar
maksiat
Gerak hati merintih dalam
kepedihan
Tersudut ditepikan janji angin
Aroma memabukkan menari nari
Tanpa cacat dalam seberkas rayu
Hingga melemparkan diri ini
Melebur dalam lautan dosa
Malam terasa memekakkan gendang
telinga
Sebab waktu melahirkan remang remang asa
Kini warna hitam mendung berganti menjadi hujan
Dalam pusaran rotasi cinta-NYA menyapa
Kesejukkan mengalir kerelung
jiwa yang tandus
Jeritan tangis pilu menghampar
Ruh dan jasad yang telah tersesat jauh kembali
Melepas sumbat oleh dosa dosa masa lalu
Jiwa tertatih ingin berdiri, menyongsong ilham
Rindu ku pada MU menggelora
Menggebu dalam puncak
hidayah
Genggam jiwa yang sedang
meronta
Mengharap luapan dosa Engkau ampuni
Dalam kalimat doa doa
Pusat rotasi ini kugantungkan, di titik sisa hidup
Lahat, Juli 2016
/i/
sebab jarak bukanlah alasan yang mampu mengajarkan kita
untuk menerima rahasia kesedihan yang mula mula
turun dari tetes gerimis yang membekukan pagi pagi.
hingga malam malam yang dirundung berkabut
hari hari adalah lintasan dalam roda kehidupan
dan di pinggir lintasan pohon pohon rapat dan rimbun
mengukuhkan kehidupan. menumbuhkan kesejukan
dan kita bukanlah burung pipit yang mencari hamparan sawah
kita adalah semut rangrang, merayap lewat lembah
menuju finish puncak pemenang
/ii/
lewat suara gemerisik, daun daun
yang gugur, hingga ke perkampungan
membentuk debar yang curam dari keramaian
ke jantung kota yang dalam kegermelapan lampu jalan
riuh kaki penyadap, mengajarkan kita
mengukur nama waktu dan menjadikan
gelisah menyuburkan seluruh puisi
menjadi jalan pulang
hari hari meninggi, persis seperti pematang
dan kita serupa semut rangrang
menerjemahkan waktu hingga ke matahari petang
Talang Jawa, Oktober 2011
Biodata :
Chairul
Sujan adalah putra ke-4 (empat) dari pasangan bapak Sujan dan Ibu Misni, lahir
di Lahat, 24 April 1987 merupakan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah-Yayasan Pendidikan Islam (STIT-YPI) Lahat, aktif di Komunitas Sastra
Lembah Serelo [KSLS]. Beberapa kali ikut dalam acara Sastra di Kabupaten Lahat,
tergabung di Organisasi kepemudaan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM)
Lahat sebagai Wakil Ketua Bidang Kajian Dakwa Islam, beberapa Puisinya
tergabung dalam Buku Atologi Puisi "...dari kumpulan terbuang..."
gabungan penyair se-Sumatera Selatan dalam memperingati wafatnya Chairil Anwar, kemudian
beberapa puisinya pernah dimuat di Harian Pagi Lahat Pos, Sumatera Ekspres,
HarianLahat.com, Kompas, Radar Nusantara, Retorika dan Kabar Sumatera. aktif di
Organisasi Gema Pencinta Tarbiyah (GemPita) Lahat, Forum Mahasiswa Bersatu
(FMB), Forum Pemuda Muslim Lahat (FORMULA), Gerakan Pemuda Lahat (GPL), Komunitas
Lintas Kultural (KLK) Sumatera Selatan dan Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang
Lahat