Puisi-Puisi Ayumi Maulida
Doa
Pada
debu berterbangan
Aku
tersaruk di lorong hitam
Dalam
pesakitan
Tubuh
merintih
Pada
debu beterbangan
Cahaya
meredup
Dalam
gelapnya
Sepasang
mata memandang
Hai,
kenapa kau berdiam?
Lamunan
pun terpencar
Dia
ada meski tak kasat mata
Dia
dekat meski merasa jauh
Dalam
kegelapan
Tubuh
kaku
Lidah
kelu tak bersuara
Hanya
senandung rindu kulirihkan
Palembang,
12 April 2016
Kepada Sang Waktu
Masih
terlalu pagi
Ketika
kudapati
Asap
dapur mengepul
Dengan
sebatang bubungan bambu
Bara
api menghangatkan ruangan
Masih
terlalu pagi
Suara
nyaring di pucuk pohon
Bersama
sejuta harapan
Sebait
doa terkabulkan
Masih
terlalu pagi
Jejak-jejak
kaki melangkah
Dengan
gagahnya tanpa alas
Tak
peduli sakit menerajamnya
Semburat
senyum tetap terurai
Berharap
rezeki berlimpah di ladang tua
Palembang,
Desember 2015
Titian Cinta
Pada
subuh teduh
Dalam
rahim
Tumbuh
akar tunas
Ribuan
bayang putih
Menjelma
akar beringin
Pada
subuh teduh
Dalam
titian sang pencinta
Akar-akar
tumbuh bahagia
Seulas
senyum mengembang
Pada
subub teduh
Dalam
binar matanya
Bunga
aster merah merekah
Menjelma
biduk bintang di langit
Biodata
Ayumi Maulida, nama pena dari Siti Fatimah.
Saat ini, ibu satu putra telah memiliki beberapa karya
dalam bentuk antologi dan novel perdananya telah terbit
berjudul "Sebening Cinta Ayah". Selain itu, karya-karyanya
juga telah terbit di media cetak. Penulis dapat dihubungi via email
istiqomah_ayumi@ymail.com