Untuk Perempuan Itu
Bunga
Kopi
Musim
ini
Kopi di ladangku
Berbunga lebat sekali
Bergerombol-gerombol
memutih mewangi
Kopi di ladangku
Berbunga lebat sekali
Bergerombol-gerombol
memutih mewangi
Tiga
tahun janjiku tergadai
Janji seputih bunga kopi
Berikrar kan sehidup semati
Bersama mendulang mimpi
Menjejak masa depan dalam ikatan suci
Janji seputih bunga kopi
Berikrar kan sehidup semati
Bersama mendulang mimpi
Menjejak masa depan dalam ikatan suci
Kuperam
cintaku
Pada rimbun bunga kopi
Kunanti-nanti
Bunga kopi menjadi biji
Pada rimbun bunga kopi
Kunanti-nanti
Bunga kopi menjadi biji
Semoga
kekasihku sabar menanti
Babat
Supat, 2015
Percon
Tadi
pagi di pasar pagi
Ibu muda itu membeli sebungkus percon untuk anaknya
Ibu muda itu membeli sebungkus percon untuk anaknya
Ini
pesananmu, Nak.
Anaknya melonjak
Terbahak-bahak
Anaknya melonjak
Terbahak-bahak
Duaaar...!
Percon meledak
Anaknya berteriak
Ibu, tanganku koyak
Ibu muda itu terisak
Sudah kubilang jangan main percon, Nak.
Percon meledak
Anaknya berteriak
Ibu, tanganku koyak
Ibu muda itu terisak
Sudah kubilang jangan main percon, Nak.
Babat
Supat, 2016
Sembunyi
Kata-kata
Sudah menjelma pistol
Tarik pelatuk
Otak pun jebol
Sudah menjelma pistol
Tarik pelatuk
Otak pun jebol
Sebelum
kita gila
Dan saling memecahkan kepala
Sebelum kita lupa
Lalu saling menusuk mata
Sebelum khilaf menjajah kita
Sebelum saling memotong lidah
Dan saling memecahkan kepala
Sebelum kita lupa
Lalu saling menusuk mata
Sebelum khilaf menjajah kita
Sebelum saling memotong lidah
Aku
kembali kepada sunyi
Menjerang duri-duri
Menjerang duri-duri
Lumer
dalam damainya sepi.
Babat
Supat, 2016
Lupa
Masa efemeral terlena
Mereguk bahagia fana
Amnesia alamat kembali
Rumah kedua menanti
Bilik
sempit menghimpit
Perkara kitab, imam, iman
Gugup, kelu, bisu jawaban
Merah saga memecut badan
Perkara kitab, imam, iman
Gugup, kelu, bisu jawaban
Merah saga memecut badan
Ting
habis terkikis egois
Melangit ratapan miris
Pembalasan
Sesak sesal terlunta
Melangit ratapan miris
Pembalasan
Sesak sesal terlunta
Babat
Supat, Desember '15
Pernikahan
Sakit
Engkau
lelakiku
Aku perempuanmu
Kita berjodoh.
Aku perempuanmu
Kita berjodoh.
Tak
ada dua orang yang persis sama. Begitu juga kita.
Perbedaan adalah hal biasa
Mengapa kau marah-marah tak terarah?
Perbedaan adalah hal biasa
Mengapa kau marah-marah tak terarah?
Engkau
adalah raja
Aku bukan ratu, bukan batu.
Aku istrimu, ibu anak-anakmu.
Aku bukan ratu, bukan batu.
Aku istrimu, ibu anak-anakmu.
Saat
amarah menguasai kepalamu
Jangan kau luahkan pada tanganmu yang berapi. Aku bukan sapi.
Jangan kau luahkan pada tanganmu yang berapi. Aku bukan sapi.
Jika
kau ingin puas memukul dan memaki,
kawinlah dengan babi.
kawinlah dengan babi.
Babat
Supat, 2015
Pulang
Aku
pernah menjadi pengembara di lorong-lorong kaku dan beku
Separuh usiaku usai
Terburai di bilik berjeruji
Khilaf kubayar dengan keterasingan panjang
Separuh usiaku usai
Terburai di bilik berjeruji
Khilaf kubayar dengan keterasingan panjang
Bau
anyir jalan hitam di belakangku
mungkin masih tersisa di mukaku
Orang-orang bergidik
menatapku: jijik
Kehadiranku dihargai dengan semburan ludah
Bedebah...!
mungkin masih tersisa di mukaku
Orang-orang bergidik
menatapku: jijik
Kehadiranku dihargai dengan semburan ludah
Bedebah...!
Tersungkur
ke comberan
Tersingkir dari peradaban
Aku adalah buah penyesalan
Tersingkir dari peradaban
Aku adalah buah penyesalan
Hatiku
bertanya pada otakku
Mengapa manusia sulit memaafkan
Sedangkan Tuhan senantiasa membuka tangan
Mengapa manusia sulit memaafkan
Sedangkan Tuhan senantiasa membuka tangan
Babat
Supat, 16 Januari 16
Untuk
Perempuan Itu
Engkau
adalah penjaga malamku, aku tak acuh pada malammu
Saat aku tersenyum dibelai mimpi
Engkau sibuk merajut do'a-do'a, agar mimpiku menjadi nyata.
Saat aku tersenyum dibelai mimpi
Engkau sibuk merajut do'a-do'a, agar mimpiku menjadi nyata.
Engkau
adalah penghias pagiku,
sedang aku adalah pengganggu pagimu.
Engkau sibuk merapikan tempat tidurku yang kusut,
aku sibuk menata rambut, bercermin dan mematut.
sedang aku adalah pengganggu pagimu.
Engkau sibuk merapikan tempat tidurku yang kusut,
aku sibuk menata rambut, bercermin dan mematut.
Engkau
adalah penunggu senjaku
Aku adalah pengeruh senjamu
Di rumah kau menantiku dengan cemas
Di mall aku enggan pulang bergegas.
Aku adalah pengeruh senjamu
Di rumah kau menantiku dengan cemas
Di mall aku enggan pulang bergegas.
Engkau
setia merinduku
Aku setia merindukan pacarku
Engkau menasehatiku,
kusebut engkau ''bawel''
Bila kau marah padaku
Aku akan merajuk berhari-hari
Menolak makan, menolak mandi.
Aku setia merindukan pacarku
Engkau menasehatiku,
kusebut engkau ''bawel''
Bila kau marah padaku
Aku akan merajuk berhari-hari
Menolak makan, menolak mandi.
Ibu,
Kaulah malaikatku dan aku adalah
perusuhmu.
Kaulah malaikatku dan aku adalah
perusuhmu.
Babat
Supat, Desember 2015
Biodata:
Teratai Senja. Nama pena dari
Mayling Oktapia, Hobi membaca, menulis dan berkebun tergabung kontributor di
beberapa antologi. Tinggal di Babat Supat. Guru
di SDN 6 Babat Banyuasin.
Tunak di COMPETER-Palembang Sumatera Selatan.